Catatan kecil tentang Gay..

My story…


Gw punya temen GAY, mereka sahabat gw sejak SMP. Ketika semua orang menjauh karna kepribadiannya yang masih dianggap “tabu”, gw tetep setia menjadi “tong sampah” untuk semua keluhan mereka. Karna gw tau, orang seperti mereka bukan untuk dihindari. Mereka hanya manusia biasa yang juga butuh teman.

Saat ini salah satu diantara mereka uda punya pacar. Dan selama 3 hari kemarin, jalannya tertatih-tatih. Dia bilang Seme-nya “main” terlalu kasar. Jujur gw kasihan banget ngelihat keadaannya yang kayak gitu. Tapi dia bilang sakit ini tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan sakit hatinya karna dijauhi teman2 kita dulu. Dari sini gw uda bisa menyimpulkan kalo mereka juga butuh apa itu yang disebut teman dan cinta. Mungkin cuma caranya saja yang berbeda meskipun esensi dari apa yang disebut cinta itu sama.

Banyak orang yang menganggap tindakan gw ini salah. Mereka bilang kalo gw salah satu orang yang mendukung adanya kaum homoseksual. Sebagai seorang praktisi psikologi seharusnya gw bisa “menyembuhkan” mereka dari ketidaknormalannya. Atau sebagai orang yang tahu tentang agama, gw bisa menuntun mereka kembali ke jalan yang benar.

Tapi maaf, gw bukan Tuhan. Gw gak bisa menentukan manusia ini berdosa atau tidak. Hingga saat ini gw tetep yakin dengan kebenaran dan keburukan yang diajarkan oleh Agama gw. Tapi sekali lagi, dosa seorang manusia hanya Tuhan yang menentukan. Gw cuma manusia biasa, begitu juga dengan mereka. Kita hanya menjalani hidup ini sesuai dengan keyakinan kita masing-masing. Gw gak bisa memaksakan apa yang gw yakini, begitu pula dengan mereka. Selama ini kita bersahabat berdasarkan rasa saling menghargai.

Ketika ada yang berkata, “kamu itu calon psikolog, seharusnya kamu bisa menyembuhkan mereka agar kembali normal“.

Seorang psikolog juga punya kode etik. Kita tidak bisa memaksa seseorang untuk melakukan terapi jika orang yang bersangkutan tidak menghendaki. Mereka merasa tidak ada masalah dengan kepribadiannya, kenapa kita yang ribet? Terapi sebanyak apapun tidak akan berhasil jika orang tersebut menolak. Ibarat kata kita sedang menyuapi orang yang udah kenyang. Makanan tersebut tidak akan memberi efek kenyang, tapi malah membuat perut semakin tidak enak.

Inti dari mempelajari ilmu Psikologi bukan semata untuk tahu mana yang normal dan abnormal. Tapi juga belajar bagaimana bersikap bijak dengan semua perbedaan yang ada disekitar kita. Gw gak pernah mendukung tindakan mereka. Tapi gw juga gak bisa membenci mereka. Mereka ada dan gw gak bisa pungkiri kenyataan itu. Gw dari dulu berusaha menghargai dan bersikap bijak dengan jalan yang telah mereka pilih. Karna mereka butuh orang-orang yang MAU menghargai keputusan mereka

Marilah kita saling menghargai perbedaan yang ada disekitar kita..

30 respons untuk ‘Catatan kecil tentang Gay..

  1. Setuju sekaleee dengan mu mpok~~
    kita bukan Tuhan, yg bisa menentukan orang itu berdosa ato tidak, orang ini beriman ato tidak.
    manusia emang suka menilai manusia lain. tapi apakah sebenarnya kita juga punya hak untuk menilai manusia lain??? I don’t know~~
    Tapi kita bisa menghargai dan bertoleransi terhadap perbedaan. aku lebih suka meyakini itu.

      • HIDUP TOLERANSI!!!!
        yg penting kita hidup pada keyakinan kita sendiri, da gak ikut terseret pada ketidak-sadaran yg terjadi disekeliling kita.
        lek awakmu : aku adalah aku bukan kamu ato kalian
        lek aku: enjoy myself, enjoy my life and dance with live~~ Assseeeekkkk…. mana goyangannya~~~

    • Iku duduk motoku Ahjummi, iku moto fakultas kita~ kkk~ tapi aku seneng ae nggawe moto iku. kkkkk~~ 😀
      Yuupp!! tetap buka mata dan lihat sekeliling kita dengan menjadi diri kita sendiri!! O-hohohohooooo~~~

    • Yow iku AKU!! BUAHAHAHAHA~~ selalu bangga dg keanehan sendiri.
      yow cek seng teko nang blog-ku gak cuma om2 Jal*ng yg mengira kalo aku ini Janda Liar pembawa kehangatan~~

      • oooowww~~~
        awakmu pengen makakno aq pisan???!!!!
        gak sido tak re-blog lek ngunu!!!!!
        Mbekno, gantian tah nama Janda Liar iku~~ lek jek gak duwe inspirasi, sementara jeneng e Mendol Tempe ngunu loh~~~

    • Ora Ahjummi~ maksudku, Om2 Jal*ng iku cek ngerti, aku duduk “mangsa” yg mereka cari. Karna aku cuma seorang wanita labil teman seorang Ahjumma 4L4Y~ 😀

  2. waah ternyata JL seorang psikolog…wah kebetulan bgt nie ane butuh psikolog untuk mengobati kecacatan q yang semakin akut.. LOL..

    sebelumnya salam kenal ya.. 😀

    • Sakuranoona Alohaa~ 😀 HAHAHAHA

      Ane blm jadi psikolog, masih ‘calon’ psikolog. hehehe 🙂 Tapi klo emang lagi butuh seseorang untuk mengobati masalah yg berhubungan dg jiwa dan sebangsanya, gpp~ saya siap membantu. Tapi gak jamin masalahnya bakal selesai.. HAHAHAHA

      salam kenal juga~~ >.<

  3. waw… kakak calon psikolog ya? saya punya cita-cita mau kuliah di jurusan yang sama kalo udah besar nanti… mahal nggak ya? *dikemplang* XD
    Haha, emang seseorang yang punya kelainan, (entah itu mental ataupun fisik) rata-rata emang dijauhi orang… dan saya suka tindakan kakak. Tetap menyediakan piring sampai teman-teman kakak merasa kelaparan, bukannya menyuapi mereka saat masih merasa kenyang. Patut diberi jempol! ^^

    • minat dg dunia Psikologi juga yaaahhh??? ayo gabung?!! seru lho…!!! HAHAHAHA *jiwa2 kompor membara*

      mahal ato murahnya biaya, tergantung universitas apa yg akan kamu pilih.. dan mungkin waktu praktikum aja serasa merogoh kantong lebih dalam. ^^

      Mempelajari Psikologi itu sangat menyenangkan Dek/Saeng *aduuh.. aku hrs manggil kamu apa?? hehe… :)*, minimal kita bisa mengetahui potensi/kelebihan dan kelemahan kita sendiri sebelum kita mengenal dan memahami orang lain. Hidup jg lebih wise dan mampu memandang masalah dari berbagai sudut pandang!! HAHAHAHA *bener2 jd kompor gw*

      makasih uda mampir!! Love U~~ Mmmmmuuuuahhhh… *jgn pingsan* 🙂

      • Hiyyaa~~~ panggil nama juga boleh… *kasih kertas bertuliskan username* XD

        soal rogoh-merogoh kantong ntar ajaaa~~~ wong saya juga baru masuk SMP kok…. 😀
        soal dunia Psikologi, saya juga emang punya minat yang dalam ama dunia tersebut, mungkin karena saya udah cacat mental (re: somplak) sejak kecil kali ya? 😛 dan saya juga liat, banyak orang yang sukses itu kondisi psikisnya bagus, 😀 sayanya jadi pengen ketularan sukses.. XD

        doakan ya kak! *sodorin tisu*

      • -_-” masih ES EM PE toh??? panggil ane emak ajahh ya Naaakk~~ HUAKAKAKAKKK 😀

        okelahh~ untuk anakku tersayang.. aku doakan sukses selalu!!^^ masih banyak pilihan profesi yg bisa kamu pertimbangkan karna jalan kamu masih puaaaaaanjang sayang~~ ^____^

  4. Behhhhhh….temene ahjumah janda liar wis entuk duda liar blom… Kkkkk

    Salam kenal buat janda liar and reader laiinnya…

    Btw tulisane menarik..aku pun punya kasus seperti it di kantor ada teman dg penyakit spt itu..tp tetep deh berteman dgn mereka jangan dijauhi coz kita gak berhak menjudge mereka. Biarlah itu menjadi urusan mereka dengan Tuhan-Nya

    • salam kenal juga mbak Yuuuu~~ 🙂

      aigoo~~ ane lbh suka Pak ustad daripada Duda Liar.. NYIAHAHAHA *mangap-mangap* #ketahuan lagi ngeceng ustad sebelah rumah

      Yuupp!! orang dengan masalah psikologi sebenernya SANGAT butuh didampingi oleh orang2 sekitarnya. karna dukungan sosial mampu mengembangkan self esteem mereka ke arah yg positif~

  5. gw setuju dgn keputusan penulis. Gw punya bnyak teman gay, tapi gw gak pernah mempermasalahkan itu atau bahkan berniat mengucilkan mereka. Selagi mereka tidak memberikan dampak negatif dlm hidup gw kenapa kita harus menghakimi mereka? Justru gw slalu heran terhadap orang2 diluar sana yg slalu saja menghujat kaum gay. Apakah mereka (penghujat) sudah merasa mahluk paling suci didunia ini? Gw rasa urusan dosa biarlah menjadi urusan setiap individu masing2 dgn tuhan. Dan kita sbg sesama mahluk yg penuh dosa tdk sepantasnya “menghakimi” mereka !

    Buang semua stigma tentang kaum gay yang selama ini di anggap sebagai “sampah masyarakat” mereka punya hak juga untuk bahagia. Sama halnya seperti kita!

  6. numpak curhat ya kk
    saya punya kakak kelas , bisa dikatakan kakak asuh gw di sekolah , karna saya besekolah di SMA plus . Dia itu sgt tampan , bersih , cerdas dan bijak . Banyak adik kelas sprti ku yg mngidolakannya . Lambat laun rasa suka ku kepadanya muncul , ketika kami srg chattingn via bbm , senang jika berdiscuss breng dgn nya , smpai ktika dia ingin menunjukkan foto pacarnya kepada ku , mmg rasa cemburu itu ada ktika dia blg dia udh punya pacar. Setelah bbrpa menit dia kirim tuh foto ,dan trnyta di foto itu cowo , dan ada label ny (*my love) gw trkejut dan takut , gw udh coba nasihatin dia , tp dia bilang gay itu biasa dan mnolak ajakan ku , skrg kami pun mnjauh , skrg apa yg saya lakukan saya tak tega mlihat dia sprti itu , trimakasih

Tinggalkan Balasan ke Dewi Indriyani Batalkan balasan